Intimidasi Dunia Maya
Cr image: istockphoto |
Ada yang
mengunggah kalimat-kalimat pilu, kamu menuduh hidupnya selalu perihal sendu,
ada yang membagikan kalimat-kalimat puitis, kamu menganggap hidupnya dramatis,
padahal Mereka hanya merasa terwakili, pikirmu saja yang ironis.
Membagi
keluh kesahnya ke lini masa hanya sebagai pelarian, sebab kadang di dunia nyata
kesempatan untuk didengarkan sering tak
kesampaian.
Tak
ada yang tahu, kalau di dunia nyata ia sedang dipeluk nestapa. Air matanya
tumpah kesegala arah, hingga kelopaknya sembab.
Ditambah lagi komentar satir yang kamu layangkan untuknya, kita kesal, menganggap dirinya selalu sedih tak berkesudahan-- padahal ia hanya butuh sedikit kepedulian.
Ditambah lagi komentar satir yang kamu layangkan untuknya, kita kesal, menganggap dirinya selalu sedih tak berkesudahan-- padahal ia hanya butuh sedikit kepedulian.
Tak
ada cara lain baginya, barangkali dengan berekspresi di dunia cyber kekesalannya
bisa sedikit meluber. Boleh jadi, dengan membagi kesedihannya di lini
masa, gundahnya bisa mereda.
Kamu
hanya perlu menghiburnya, tanpa mencela. Kalau terlalu susah rasanya, kamu bisa
diam, akan lebih baik jika mendoakan. Memahami sebelum menghakimi, memang sulit
bagi sebagian manusia di muka bumi ini, tapi itu bisa jadi kunci mempertahankan
hidup seseorang, sebab hanya dengan serpihan kata yang menyakitkan-- bisa saja
akan membuatnya akan semakin kehilangan
arah.
Jika tidak bisa membuatnya lebih baik, maka jangan buat ia semakin terpuruk.
Jika tidak bisa membuatnya lebih baik, maka jangan buat ia semakin terpuruk.
Ada
pula yang berbagi ceria di lini masa, kamu juga gerah. Risih, menganggapnya
pamer-pamer tidak penting, dan seharusnya tidak perlu begitu, menurut
persepsimu.
Padahal
kamu hanya tidak tahu, dengan begitu mungkin ia bisa menetralkan rasa
bahagianya yang terlalu itu. Atau sebatas ingin menularkan bahagianya pada yang
lain. Karena sejatinya bahagia itu menular.
Jangan
terlalu sibuk menyinyir-nyiri apa-apa yang orang lain lakukan. Selama
itu tidak merusak apa pun. Apalagi tidak ada sangkut pautnya dengan kamu.
Hidup
terlalu singkat untuk selalu menelaah apa-apa yang orang lain lakukan, tanpa
mencoba introspeksi diri sendiri.
Ada
pula manusia yang mencela manusia lainnya padahal ia tahunya hanya sebatas
layar kaca. Ia tidak tahu, kalau komentar satir nan sadis yang ia tulis dengan
jari itu bisa memicu seseorang berkeinginan untuk menghilang dari muka bumi.
Hujatan-hujatan
bersahut-sahutan di gawainya, sulit baginya mungkin untuk tidak marah, dendam,
dan kehilangan arah. Jika tak kuat mental ia bisa saja mengalami depresi hingga
muncul keinginan mengakhiri hidupnya.
Merasa
tak berdaya dan tak tak berharga di mata dunia itu sama sekali tidak ada enaknya, saudara. Berbeda
dengan ia yang bermental baja, meski banyak kata nista mengarah padanya, mungkin ia bisa tabah,
tapi tetap saja efek yang terjadi padanya luar biasa.
Intimidasi
dunia maya atau cyber bullying merupakan suatu tindakan perundungan atau
penindasan yang dilakukan di dunia digital, meski itu hanya melalui gadget,
bukan berarti tak nyata. Ini nyata, dan efeknya terhadap psikologis tidak kecil
melainkan luar biasa.
Intimidasi
dunia maya (cyber bullying) dapat menyebabkan menurunnya kepercayaan diri
seseorang, hilangnya performa dalam belajar atau bekerja, hingga paling
fatalnya ialah melakukan tindakan bunuh diri karena mengalami depresi berat.
Stop
Judgement! kamu tidak sedang bertugas di meja hijau. Bukan wewenangmu melakukan itu. Tugasmu dan
tugas kita bersama adalah merangkul orang-orang sekitar kita yang memilih jalan
menutup diri atau terlalu bebas berekspresi.
Stop
bullying terselubung yang terkadang kamu sebut bercanda itu! Evaluasi diri apa yang sudah
kamu lakukan pada orang-orang sekitar. Keluarga?teman?kenalan? manusia yang
tampak sebatas layar kaca? siapa tahu kamulah yang jadi penyebab, atau paling
tidak jadi yang memupuk penyebab utamanya sehingga hal yang kita cap negatif
itu bertumbuh subur.
Kalau memang kamu sudah jadi pengaruh buruk entah besar atau kecil, apa yang akan kamu lakukan saat ini untuk menebusnya?
Kalau memang kamu sudah jadi pengaruh buruk entah besar atau kecil, apa yang akan kamu lakukan saat ini untuk menebusnya?
Jika
kamu mengucilkan mereka, artinya kamu sama dengan bercocok tanam benih pemberontakan
yang lebih lagi. Yang sakit akan semakin sakit jiwanya, jika dikucilkan dan
disingkirkan. Yang ingin sembuh, dan keluar dari zona nyaman pada akhirnya akan
tertutup jalannya. yang memiliki kecendrungan untuk mengoptimalkan potensinya
akan berubah jadi manusia yang mudah terkena adiksi bahkan psikopat sekalian
ketika diri sering merasa terluka atau merasa diri lemah dan tak berdaya.
My pain my be the reason for somebody’s laugh. But my laugh must
never be the reason for somebody’s pain. –Charlie Chaplin
😉
ReplyDelete