Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen: Misteri Dua Sosok Tak Kasat Mata yang Berbeda

Misteri makhluk halus
Ilustrasi (istockphoto)

Sebuah kisah misteri setiap orang pasti pernah mengalaminya, termasuk saya sendiri, kisah misteri yang saya alami iyalah diikuti oleh makhluk halus yang berujud perempuan cantik berambut panjang dan berpakaian kebaya merah, perempuan cantik ini selalu mengikuti saya hampir setiap saat saya tertidur, kisah misteri yang saya alami ini di saat saya berusia sepuluh tahun.

Malam itu tepat  pukul 18.00 WIB saya punya mata mulai terlelap, saat mata saya terbuka, saya sudah berada di suatu tempat yang saya pikir tempat ini belum pernah saya kunjungi, tempat yang dikelilingi pepohonan rindang, udaranya yang sejuk tanpa ada seorangpun di sana, lama saya berdiri di tempat itu dengan berpikir saya dimana? Tempat apa ini? Tak lama kemudian saya mendengar suara langkah kaki dari belakang, dalam keadaan merinding hebat saya perlahan menoleh ke belakang, ketika saya menoleh tidak ada seorangpun di sana, padahal suara langkah kaki tersebut sangat jelas terdenger. 

Saya jadi bingung suara apakah sebenarnya itu? Setelah itu saya kembalikan arah pandangan saya ke awal-- dan apa yang terjadi? Sosok perempuan cantik yang saya ceritakan di awal berdiri tepat di hadapan saya, membuat saya kaget, panik sehingga saya punya badan terasa lemah, BUUB, sayapun terjatuh, dengan penuh rasa takut saya kembali ingin melihat sosok perempuan cantik yang membuat saya terjatuh, ketika saya menoleh kembali perempuan tersebut sudah tidak lagi, hilang, saya berdiri kembali, saya arahkah pandangan saya ke semua sisi namun perempuan itu benar-bener sudah tidak ada. 

Di saat sosok perempuan cantik itu sudah tidak ada saya tidak banyak berpikir lagi, ini pasti jelmaan setan atau makhluk halus, tak lama kemudian terdengarlah suara yang memanggil nama saya,

Andeeeeesssssss, andeeeeeessssss ( sampai 3 kali)

Tiba-tiba suasana mulai berbeda, ternyata suara yang memanggil saya tersebut ialah suara ibu saya,

Ibu: banguuuuuunnn, tak boleh tido waktu magrib, nanti datang hantu.

Saya: huaaaaaaaaaaa (menguap) apelah mak ni, mane ade hantu, pecaye pulak dengan hal macam tu.

Ibu: dah magrib, sembayang lagi, nak jadi ape tak sembayang-sembayang.

Saya: mmm yela yelahhh

Saya pun beranjak dari tempat tidur dan melakukan ibadah shalat magrib, singkat cerita, malam sudah menunjukan pukul 23.00 saya masih asik bermain game nama gamenya yaitu “gamebot” mata sudah mulai terasa berat, sedikit demi sedikit pandangan mulai gelap, beberapa saat kemudian tanpa saya sadari ketika membuka mata saya sudah berada dimana tempat saya melihat sosok perempuan cantik berkebaya merah, dengan tempat yang sama, saat itu saya tidak melihat dari jarak dekat melainkan dari jarak yang cukup jauh sehingga wajahnya tidak bisa terlihat jelas akan tetapi saya yakin kalau perempuan itu sedang menatap saya, tiba-tiba perempuan itu berangsur-angsur mendekati saya, saya mulai panik, takut dan perasaan bercampur aduk, tanpa berpikir panjang penuh dengan rasa takut melihat perempuan itu semakin dekat sayapun mencoba untuk lari, namun anehnya lagi waktu saya berlari itu sangat berbeda dengan biasanya, sangat sangat pelan padahal saya sudah mengeluarkan seluruh tenaga saya namun tetap saja pelan. 

Dengan rasa takut yang tak tertahan lagi sayapun mencoba untuk berteriak untuk meminta tolong, toloooooooonggggg, tolooooonngggggg sampai 10 kali dengan suara yang sekencang-kencangnya, tiba-tiba, BUUUZZZZZZZZZZZ jatuh ke sebuah kolam kecil yang mambuat saya basah, dan saat saya membuka mata dan ternyata saya disiram ibu pakai air satu ember karna mengigau. 

Saya: apelah mak ni, habes basah ha

Ibu: siape suruh tidor mengigau, teganggu tido oghang.

Saya: mane ade, ( dengan wajah kesal)

Ibu: eleeeeh, mane ade pulak, itu yang kau teriak-teriak mintak tolong tu ape,? Mengigaulah tu, tulah, tido lagi pas waktu magrib, kan datang hantu, hahaha (tertawa) cepatlah ganti baju tu, tido tu bace doa (kembali ke kamar)

Lanjut cerita hari sudah pagi, dan sayapun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, tidak sabar rasanya ingin bercerita kepada kawan-kawan, sedikit curhat kepada pembaca kalau saya di usia 10 tahun pergi ke sekolah sepatu masih dipakaikan ibu, dah itu aja. hehe

Sesampainya di sekolah sayapun masuk ke dalam kelas, melempar tas ke atas meja lalu duduk,

Saya: Woy woy sini kumpul, aku ade cerite,

Teman-teman kelas sayapun berkumpul

Ucok: hah, cerite ape..?

Atan: ha ah, pagi-pagi nak becerite pulak,

Pitri: cepatlah cerite, penasaran pulak aku ape yang nak kau ceritekan ni,

Rahmi: iye, cepatlah..

 

Sayapun memulai cerita...

 

Saya: kemaren pas magrib aku ketiduran, mimpi jumpe cewek canteeek betul, rambut die panjang, puteh, terus die pakai baju kebaya warna merah.

Pitri: macam aku tak cantek de,? Hahaha

Atan: uekk (muntah) kau cantek? Muke macam tudung saji tu kau cakap cantek, haha haa,

Ucok: hee menyeboklah, ganggu aje orang cerite, teruss?

Saya: terus, die tengok mate aku, dekat, dekat, semakin dekat,.

Atan: terus terus (dengan wajah penasaran dan takut juga)

Saya: terus aku larilah, dan aneh pulak lari aku tu tak nak laju, pelan sangat, padahal aku dah sekuat hati dah belari,.

Pitri: iye, aku juge penah macam tu, kalau mimpi tu lari tak nak laju, ntah apelah agak nye

Saya: lepas itukan, aku tejatoh kedal.... ting ting ting (suara bel pemberitahuan masuk kelas pun berbunyi)

Yaaaaaaa.... masuk pulak, (mengeluh bersama) dan atan pun mendekati saya dan berbisik, nanti lanjut ye..?

Saya: oke.

SATU MUNGGU KEMUDIAN. 

Kisah misteri kali ini tidak lagi terjadi di dunia mimpi, melaikan di dunia nyata, siang itu tepat pukul 12.00 saya asik bermain di belakang rumah, main pondok-pondokan namanya, awannya bermain tidak sendiri akan tetapi ramai dengan kawan-kawan sepulang sekolah, berhubung sudah siang maka kawan-kawan yang lainnya beangsur pulang dan tinggallah saya sendiri. 

Saat itu saya masih asik bermain walau hanya tinggal sendirian, saat itu ibu saya sudah teriak teriak, 

Ibu: ndesss, naek lagi, dah tengah hari, makan.

Saya: (tidak meghiraukan)

Ibu: (kedua kalinya) ndesss, punye telinge tak, naek, tengah hari bute ni masih juge main, tengok kawan-kawan dah balek semue.

Saya: (pura-pura tidak mendengar)

Ibu: (ketiga kalinya) ya Allah, budak betuah ni, lantak lah kau situ, tengah hari ni banyak hantu tau tak kau?

Saya: yelaahhh, (sayapun membereskan mainan yang ada di pondok tersebut). 

Saat saya membereskan mainan terdengarlah suara dahan kelapa yang sudah kering terjatuh, daZZZZZZ, dan sayapun kaget, melihat ke arah suara tampaklah seseorang yang berdiri membelangi dengan menggunakan jubah hitam bertudung kepala, dan saya mencoba untuk memanggilnya, hoy siapa tu? Tiba-tiba sosok berjubah hitam tersebut menghilang dalam sekedip mata, Tanpa berpikir panjang sayapun bergegas naik ke dalam rumah. 

Seiring berjalannya waktu, malampun tiba, melihat jam didinding sudah menunjukan pukul 21.00 pukul yang mana sudah waktunya saya tidur, dan ibupun tidak bosan-bosannya mengingatkan,

Ibu: Ndesss, tidur lagi, dah jam 9 tu, besok sekolah,

Saya: (nurut) iye mak (sayapun masuk ke dalam kamar dan tertidur)

Tak lama kemudian sayapun terbangun kembali, suasana saat itu sudah sangat sunyi, pikir saya mungkin yang lain sudah pada tidur, dan saya kembali memejamkan mata untuk melanjutkan tidur, namun di saat saya mulai tidur terdengar suara pukulan-pukulan kecil di jendela kamar, mendengar suara itu membuat saya jadi ketakutan, apa-apa yang saya alami mengenai kisah misteri semua teringat di kepala, tanpa terkecuali mimpi yang saya alami satu minggu yang lalu yang mana bertemu sosok perempuan cantik berkebaya merah. 

Setelah itu suara tersebut terdengar kembali, suara seperti orang mengetuk pintu tepat di jendela kamar saya yang posisinya di atas kepala, untuk menghilangkan rasa takut saya mencoba memanggil ibu saya.

Saya: mak, mak, oooo mak,

Ibu: (dari kejauhan) mmm ape nak..?

Saye: takoootttt, ade suare di tingkap tu,

Ibu: (ibupun keluar dari kamarnya, dan duduk di samping saya, sambil mengusap-usap rambut saya) dah, pejamkan mate tu, tak ade ape tu, make de, sebelum tidur tu bace doa.

Saya: (membaca doa dan tertidur). 

Terkadang kita sebagai manusia terlalu remeh dengan hal-hal mistis yang sering terjadi, benar apa yang disampaikan kebanyakan orang jangan percaya dengan hal-hal seperti itu, akan tetapi kita juga tidak boleh menganggap remeh itu semua, Allah SWT bukan hanya menciptakan makhluk yang tanpak oleh mata, akan tetapi banyak juga makhluk ciptaan-Nya yang tidak terlihat oleh mata. Terima kasih, wassalam.

Ini merupakan kisah nyata dan dialami oleh penulis sendiri. Penulis bernama Rinaldi Andespa, dan penulis merupakan lulusan  S1 Jurnalistik.   

ANDZ.21


Post a Comment for "Cerpen: Misteri Dua Sosok Tak Kasat Mata yang Berbeda"